![]() |
| Balutan Konspirasi Dengan Romantisme : Perseteruan Partai dan kepentinagn kolektif kolegial memberikan dampak yang buruk dan efek domino terhadap perubahan sosial dan kultural partai |
Kali
ini bukan persoalan keagamaan yang akan menjadi topic pembahasan, akan tetapi
pembahasan ini sudah mengakar bagi setiap politikus yang lihai dalam
melancarkan manufernya. Di antara sekian banyak metodologi yang akan dilakukan,
maka terdapat beberapa metodologi dan pendekatan untuk memenuhi tujuan dalam
prinsip koloektif kolegial, tidak menutup kemungkinan juga menghalalkan
berbagai macam cara untuk memenuhinya, bahkan harus mengorbankan reputasi
sekalipun berani mempertaruhkannya.
Bukan
menjadi masalah yang krusial jika memiliki kepentingan yang hanya akan
dinikmati oleh seorang saja, justru ini merupakan penyeretan beberapa nama yang
tentunya mengakibatkan dampak yang lebih besar dan signifikan terhadap
kerugiannya. Para amatir yang mencoba melakukan manufer untuk mencapai tujuan,
kepentingan politik yang dibaluti dengan sekelumit romantisme, seakan membuai
para target yang menjadi sasaran, mereka rela mengorbankan reputasinya hanya
untuk kepentingan sederhana, hanya untuk kepentingan entah itu itu diri sendiri
maupun golongannya.
Power of approach (kekuatan pendekatan) adalah salah satu pembahasan
yang terdapat dalam buku the art of war (Seni
Perang) karangan Tsun Zu, pada beberapa bagian pembahasan yang terdapat di
dalam buku itu memberikan kesan yang cukup relevan dengan potensi yang
seharusnya dilakukan. Bahkan pelbagai metodologi yang metodik tidak menutup
kemungkinan merepresentasikan kekuatan yang seharusnya menjadi senjata andalan.
Betul
halnya jika kita melakukan pendekatan dengan menggunakan romantisme kasih
sayang, akan lebih berdampak buruk lagi dengan mengorbankan reputasi pada
metodologi tersebut. Sekelumit kepentingan dijadikan bias untuk dibicarakan,
karena ini merupakan pengalihan isu untuk bisa dicapainya beberapa tujuan yang
hendak menjadi gold setting bersama,
Pada
buku tersebut memberikan beberapa petunjuk yang dapat dijadikan acuan dan
patokan untuk menenuhi tujuan dan kepentingan, dengan melalui pendekatan
romantisme salah satunya. Pendekatan romantisme ini merupaka pendekatan yang
cukup substansial untuk dapat dijadikan pijakan, memang pendekatan ini
memberikan kesan yang cukup berpotensi untuk tercapainya tujuan tersebut, akan
tetapi berimplikasi pada perjalanan hati nurani yang sudah terkontaminasi
(tercampuri) oleh keinginan busuk.
Dampak
yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan romantisme ini cukup berat, jika
salah sedikit akan berakibat fatal operasionalnya. Mengamankan beberapa faktor
penunjang dengan mamsuki area ideology yang cukup sensitive untuk dimasuki,
tapi mencoba berani dan memberanikan diri untuk plural hanya demi membiaskan
kemalut kepentingan tersebut. Demikian pula pada tindakan yang terus menerus
dilakukan, urgensi komunikasi menjadi komoditi yang bergitu berperan dalam menjalankan
misi. Lebih-lebih merelakan diri berlabuh dengan pendekatan yang dilakukannya
pada prinsip kolektif kolegial.
Demikian
banyak sekali metodologi yang dapat dilakukan hanya untuk mencapai tujuan
sederhana, dalam memegang teguh prinsip ini, jangan sekali-kali mencampuri
ranah pribadi dengan ranah golongan yang seharunya tidak untuk disentuh. Bentuk
pengamanan diri, pertahanan diri, bahkan pembenaran diri yang didukung dengan
beberapa buaian hanya berkutat pada ranah pribadi, mencoba menutupi misi dengan
kemalut kasih sayang seolah abadi.
Sedikit
pesan moral mencoba untuk disampaikan dalam hal ini, larangan keras untuk
mencoba melabuhkan diri pada metodologi tersebut. Turut Quran dan Hadits itulah
jalan keselatan mari berdzikir dalam manifestasi keimanan, juga berfikir dalam
kosmologi keilmuan, serta tidak lupa untuk beramal sholeh dengan
menyampaikannya kepada elemen dan stake holder kedutaan manusia..(**ATH)

Komentar
Posting Komentar